Suku Bunga Acuan Bank Indonesia – Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian

Bank1801 Dilihat

Suku Bunga Acuan Bank Indonesia – Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian, Suku bunga acuan merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Suku bunga acuan ini juga sering disebut sebagai BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI 7DRRR.

Baca Juga : Apa itu Suku Bunga Bank Indonesia ? Pengertian, Tujuan, dan Fungsi

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail mengenai suku bunga acuan Bank Indonesia, mulai dari pengertian, fungsi, hingga pengaruhnya terhadap perekonomian.

Suku Bunga Acuan Bank Indonesia – Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian

Suku bunga acuan Bank Indonesia adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh BI sebagai acuan bagi bank-bank komersial dalam menentukan suku bunga kreditnya kepada masyarakat.

Mungkin Mau Pesan Jasa Website :

– Paket Landingpage Properti

– Paket Developer Properti

– Paket Web Properti

– Paket Bisnis

– Paket Standart

– Paket Pemula

– Jasa Website Majalah Online

– Jasa Web Portal Newkarma

– Jasa Pembuatan Media Online Bloggingpro

– Jasa Web Media Online Wpberita

– Jasa Pembuatan Website Media Online Wpmedia

– Jasa Pembuatan Website Portal Media Online 

Suku bunga ini merupakan suku bunga yang ditawarkan oleh BI kepada bank-bank komersial dalam transaksi jual beli surat berharga negara (SBN) dengan jangka waktu 7 hari. BI 7DRRR ini juga menjadi acuan bagi bank-bank komersial untuk menentukan suku bunga deposito dan tabungan yang ditawarkan kepada nasabahnya.

Fungsi Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Suku bunga acuan BI memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, di antaranya adalah:

  1. Mengendalikan inflasi

Inflasi adalah kenaikan umum harga barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Suku bunga acuan BI memiliki peran penting dalam mengendalikan inflasi, karena dengan menaikkan suku bunga acuan, BI dapat mendorong bank-bank komersial untuk menaikkan suku bunga kreditnya. Hal ini akan membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil kredit atau membeli barang secara kredit, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa akan menurun, dan akhirnya dapat menekan inflasi.

  1. Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah

Suku bunga acuan BI juga berpengaruh terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Ketika BI menaikkan suku bunga acuan, maka investor asing akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena suku bunga yang lebih tinggi akan memberikan imbal hasil yang lebih menguntungkan. Hal ini akan meningkatkan pasokan dolar AS di pasar valuta asing, dan akhirnya dapat menekan tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang cenderung melemah.

  1. Menjaga likuiditas perbankan

BI juga menggunakan suku bunga acuan untuk menjaga likuiditas perbankan. Dengan menurunkan suku bunga acuan, bank-bank komersial akan lebih tertarik untuk meminjam uang dari BI, sehingga likuiditas perbankan akan meningkat. Hal ini akan membantu bank-bank komersial dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh Suku Bunga Acuan Bank Indonesia terhadap Perekonomian

Seperti yang telah dijelaskan di atas, suku bunga acuan BI memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Kenaikan atau penurunan suku bunga acuan dapat berdampak langsung terhadap berbagai sektor perekonomian, di antaranya adalah:

  1. Sektor perbankan

Suku bunga acuan BI berpengaruh langsung terhadap suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank-bank komersial kepada masyarakat. Kenaikan suku bunga acuan akan membuat suku bunga kredit menjadi lebih tinggi, sehingga masyarakat akan lebih berhati-hati dalam mengambil kredit.

Baca Juga : Indonesia Banking School – Mengenal Lebih Dekat Sekolah Perbankan di Indonesia

Sebaliknya, penurunan suku bunga acuan dapat mendorong masyarakat untuk mengambil kredit yang lebih banyak, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

  1. Sektor investasi dan pasar modal

Suku bunga acuan BI juga berpengaruh terhadap sektor investasi dan pasar modal. Kenaikan suku bunga acuan dapat menurunkan daya tarik investasi, karena investor akan lebih memilih untuk menanamkan modalnya di instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya, penurunan suku bunga acuan dapat meningkatkan daya tarik investasi, dan pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan sektor tersebut.

  1. Keseimbangan neraca pembayaran

Suku bunga acuan BI juga berpengaruh terhadap keseimbangan neraca pembayaran. Ketika suku bunga acuan BI lebih tinggi dari suku bunga di luar negeri, maka masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan dananya di bank, karena suku bunga yang lebih tinggi akan memberikan imbal hasil yang lebih menguntungkan. Hal ini akan membuat impor barang dan jasa menjadi lebih rendah, sehingga dapat membantu meningkatkan keseimbangan neraca pembayaran.

Kesimpulan

Suku bunga acuan Bank Indonesia merupakan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh BI sebagai acuan bagi bank-bank komersial dalam menentukan suku bunga kreditnya kepada masyarakat. Suku bunga ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan menjaga likuiditas perbankan. Kenaikan atau penurunan suku bunga acuan BI juga berpengaruh langsung terhadap berbagai sektor perekonomian, seperti sektor perbankan, investasi, dan keseimbangan neraca pembayaran. Oleh karena itu, suku bunga acuan BI perlu dikelola dengan bijak untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.

Komentar